Berapa Batas Maksimal Konsumsi Gula Harian?
![]() |
| Berapa Batas Maksimal Konsumsi Gula | Pixabay |
Gula adalah bahan pemanis alami yang biasanya ditemukan dalam banyak jenis buah dan sayuran. Ia memiliki rasa manis dan digunakan untuk membuat makanan dan minuman lebih enak. Ada berbagai macam jenis gula yang tersedia, seperti gula pasir, gula kelapa, gula aren, dan lainnya.
Gula biasanya dibuat dari tebu, kelapa, atau bit. Proses pembuatan gula melibatkan ekstraksi air dari bahan baku, pemanasan air untuk memisahkan gula, dan pengendapan gula dalam bentuk kristal.
Batas Maksimal Konsumsi Gula
Walaupun gula memiliki rasa yang sangat enak, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, ia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan masalah jantung.
Maka dari itu, disarankan untuk mengkonsumsi gula (makanan yang mengandung gula, termasuk tepung-tepungan, soft drink, dan lainnya) dengan bijak dan membatasi asupan gula harian hingga batas maksimal.
Batas maksimal konsumsi gula setiap hari berbeda tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Namun, beberapa rekomendasi umum untuk batas maksimal konsumsi gula adalah sebagai berikut:
Untuk orang dewasa (usia 19 tahun ke atas), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas maksimal konsumsi gula tambahan sebanyak hanya 10% dari asupan energi harian. Ini berarti bahwa jika Anda membutuhkan 2.000 kalori per hari, batas maksimal konsumsi gula adalah 50 gram atau kurang.
Untuk anak-anak, rekomendasi konsumsi gula berbeda-beda tergantung usia. Namun, dalam beberapa rekomendasi, anak-anak usia 4-6 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 19 gram gula per hari, sedangkan anak-anak usia 7-10 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 24 gram gula per hari.
Dampak Konsumsi Gula Berlebih
Berdasarkan banyak penelitian, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Selain itu berikut beberapa dampak buruknya:
Konsumsi gula berlebih dalam makanan harian dapat meningkatkan insulin dan mempengaruhi metabolisme glukosa, yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan kadar gula darah tinggi. Ini bisa mengarah pada diabetes tipe 2.
Konsumsi gula juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung, meningkatkan trigliserida dan kadar lemak dalam darah, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas, karena gula tambahan dalam makanan memiliki kalori tinggi dan sangat mudah dikonsumsi.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti meningkatkan risiko depresi dan mempengaruhi fungsi otak dan memori.
Meski terlihat berbahaya, gula masih sangat penting bagi tubuh sebagai sumber energi cepat yang dapat membantu mempertahankan tingkat glukosa darah. Maka dari itu, penting agar gula dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.
