Ngantuk Setelah Makan? Mungkin Kamu Mengalami Food Coma

Ngantuk Setelah Makan
Ngantuk Setelah Makan | Pixabay


Makan merupakan salah satu aktivitas harian yang harus dilakukan sesuai dengan jadwalnya. Selain memberi energi untuk beraktivitas, makan juga berfungsi mengoptimalkan kinerja organ tubuh, dan menjaga kesehatan. 

Tapi alih-alih semangat, terkadang kita malah merasa lemas dan ngantuk setelah makan. Jangan khawatir, kondisi ini cukup wajar dan dialami oleh banyak orang. Ngantuk setelah makan dikenal dengan istilah koma makanan atau food coma


Pengertian Food Coma

Food coma atau koma makanan, dikenal juga dengan istilah postprandial somnolence, merupakan kondisi khusus dengan gejala perasaan lelah dan tak berenergi setelah makan. Umumnya ini terjadi saat kamu makan dalam porsi besar.

Penelitian tahun 2016, dan diterbitkan dalam jurnal Elife, disebutkan jika food coma berkaitan dengan proses mencerna garam, protein dan karbohidrat dalam makanan, dimana zat-zat tersebut melepaskan hormon yang membuat kamu lelah dan ngantuk.  

Selain ngantuk setelah makan, food coma ditandai dengan gejala:

  • Tidak bersemangat.

  • Kelelahan fisik.

  • Sulit fokus atau konsentrasi.

Meskipun begitu, koma makanan atau food coma bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Masalah ini tidak berkaitan dengan hilangnya kesadaran akibat cedera otak.


Penyebab Food Coma 

Seperti dijelaskan di atas, food coma berkaitan erat dengan makanan yang kita konsumsi, seperti makanan tinggi garam, protein dan karbohidrat. Tapi bukan itu saja, ternyata masalah ini bisa juga berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. 

Selain jenis makanan, secara garis besar, food coma bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 

  • Konsumsi makanan olahan, terutama makanan yang digoreng.

  • Porsi makan terlalu banyak. Hal ini sesuai dengan penelitian tahun 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition

  • Waktu makan, khususnya saat makan siang. Ini sesuai dengan penelitian tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition

  • Tidak sarapan, namun makan banyak di jam makan siang. Klaim ini berdasarkan jurnal Clinical Physiology and Functional Imaging tahun 2019.

  • Sebagai bentuk adaptasi tubuh, seperti ketika kamu berpuasa, maka akan cenderung mengantuk saat buka puasa

Selain itu, food coma bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti diabetes. Namun kasus ini cukup mudah dikenali. Bukan hanya setelah makan, pasien diabetes akan cenderung merasa lemas dan mengantuk saat perut sedang kosong.


Apakah Food Coma Berbahaya?

Seperti dijelaskan di atas, ngantuk setelah makan sebenarnya hal yang wajar, dan bisa dialami oleh siapa saja. Bahkan hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang berhasil membuktikan bahaya dari food coma.

Namun yang dikhawatirkan adalah dampak dari food coma, dimana masalah ngantuk setelah makan ini bisa menyebabkan kehilangan fokus dan konsentrasi saat bekerja, bahkan berpotensi menghambat produktivitas. 

Dampak lainnya yang bisa terjadi adalah, meningkatkan resiko kecelakaan kerja, hingga bisa jadi penyebab utama kecelakaan lalu-lintas. 


Cara Mengatasi Food Coma

Meski tidak berbahaya, namun food coma tidak boleh diatasi secara sembarangan. Ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah ngantuk setelah makan ini, beberapa diantaranya adalah: 

  • Melakukan peregangan, atau berjalan kaki selama 15 menit setelah makan.

  • Makan dalam porsi kecil, tapi sering. Maksimal 4-5 kali dalam sehari.

  • Minum air putih dalam jumlah yang cukup.

  • Tidur di malam hari, setidaknya 7 jam per malam.

  • Tidur siang selama 30 menit.

Minum kopi bisa jadi solusi tambahan yang bisa kamu pilih. Tapi hati-hati, hindari kopi yang dicampur dengan krim atau gula tambahan. 

Kalau kamu sering lemas dan ngantuk setelah makan, atau terkadang tidak setelah makan pun masalah ini sering muncul (padahal sudah cukup tidur di malam hari), sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Semoga bermanfaat.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url