Manfaat Kangkung Untuk Kesehatan Menurut Penelitian
![]() |
| Manfaat Kangkung Untuk Kesehatan | Pixabay |
Kangkung atau spinach water merupakan tumbuhan yang biasa dimanfaatkan sebagai sayuran untuk dikonsumsi. Tanaman ini memiliki daun yang hijau tua, batang yang berongga dan memanjang, serta akar yang dapat tumbuh subur di air.
Kangkung memiliki rasa yang segar dan renyah saat dikonsumsi, sehingga seringkali dijadikan bahan utama dalam berbagai hidangan, terutama dalam masakan Asia Tenggara seperti di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Selain rasanya yang enak, kangkung juga terkenal dengan kandungan nutrisinya yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat kangkung untuk kesehatan.
Menjaga Kesehatan Tulang
Kangkung mengandung nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan tulang. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa kangkung mengandung kalsium, magnesium, dan vitamin K yang penting untuk kesehatan tulang.
Kalsium dan magnesium merupakan mineral yang dibutuhkan dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat dan sehat. Sedangkan vitamin K berperan penting dalam pembentukan protein osteokalsin, untuk memperkuat tulang.
Selain itu, kangkung juga mengandung fosfor yang membantu memperkuat tulang dan gigi. Dengan konsumsi kangkung secara teratur, dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah masalah kesehatan tulang seperti osteoporosis.
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kangkung mengandung senyawa polifenol, vitamin C, dan provitamin A, dimana salah satu manfaatnya untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients.
Polifenol bersifat antioksidan dan antiinflamasi yang melindungi tubuh dari radikal bebas dan mengurangi peradangan. Vitamin C juga membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, provitamin A dalam kangkung juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi sel-sel yang bertanggung jawab melawan infeksi, dan memperbaiki sel yang rusak.
Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kangkung mengandung serat yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, kangkung juga mengandung polifenol yang dapat membantu melindungi mukosa lambung dan mengurangi risiko terjadinya luka pada lambung.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry tahun 2013, kangkung mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan, sehingga dapat membantu mencegah kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan radikal bebas.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2015, menyebut jika konsumsi sayuran hijau seperti kangkung dapat membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mengurangi risiko terjadinya osteoporosis pada wanita menopause.
Menjaga Kesehatan Mata
Kangkung mengandung vitamin A yang penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan malam (night blindness) karena vitamin A berperan dalam pembentukan pigmen visual yang penting untuk penglihatan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, kangkung mengandung senyawa lutein dan zeaxanthin yang berfungsi sebagai antioksidan dan baik untuk kesehatan mata, mengurangi risiko degenerasi makula, katarak, dan lainnya.
Namun perlu diingat bahwa kangkung sebaiknya dikonsumsi dengan cara yang benar dan diolah dengan baik. Kangkung yang tidak bersih atau kurang dimasak dapat menjadi sumber infeksi parasit seperti cacing pita.
Menurunkan Risiko Kanker
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology tahun 2015, menyebut jika konsumsi kangkung dan sayuran hijau dapat membantu menurunkan risiko kanker kolorektal pada orang dewasa.
Studi tersebut menemukan fakta konsumsi setidaknya 100 gram kangkung per hari dapat menurunkan risiko kanker kolorektal hingga 24%. Hal ini dikarenakan kandungan serat, vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia dalam kangkung yang berkaitan dengan kesehatan usus dan kanker kolorektal.
Kangkung juga mengandung senyawa aktif seperti asam askorbat, flavonoid, dan karotenoid yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi. Penelitian dalam Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia menemukan fakta jika senyawa-senyawa tersebut dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker.
