Trik Cerdas Menghadapi Teman Si Paling Benar

Trik Menghadapi Teman Si Paling Benar
Trik Menghadapi Teman Si Paling Benar | Pixabay


Dalam kehidupan sehari-hari, kita terkadang bertemu dan berinteraksi dengan orang yang selalu melihat dirinya sebagai sosok yang paling benar, dan orang lain selalu salah dimatanya, bahkan dia berani memaksakan pandangannya pada orang lain. 

Menghadapi teman ‘si paling benar’ ini memang butuh trik khusus. Kamu tidak boleh langsung membantahnya, atau mengajaknya beradu argumen, tapi dia juga tidak boleh dibiarkan hidup dengan pandangannya yang sangat liar.   

Dikutip dari Psychology Today, berikut trik menghadapi teman yang selalu merasa paling benar, terutama yang berkaitan dengan prinsip hidup, sosial dan politik.


  1. Sampaikan Fakta

Saat temanmu mulai bicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah prinsip hidup, sosial dan politik, sebaiknya biarkan saja. Kamu bisa menyimaknya tanpa harus mengomentari apa yang disampaikannya tersebut. 

Namun jika dia sudah mulai menyeretmu, apalagi membanding-bandingkan dengan apa yang selama ini kamu yakini, kamu punya hak untuk menjawabnya. Tapi ingat, gunakan hak jawab tersebut, sambil disertai dengan data dan fakta ilmiah. 


  1. Pahami Kecerdasan Emosionalnya

Saat disampaikan data dan fakta yang sudah diverifikasi, beberapa orang yang mungkin akan menerimanya. Tapi ada juga lho yang memilih berdebat dan berusaha untuk membela apa yang selama ini diyakininya.

Jika temanmu masuk dalam kategori kedua, kamu sebaiknya tidak perlu melayaninya. Pahami jika dia adalah korban cuci otak atau orang dengan kecerdasan emosi yang rendah. Solusinya, biarkan saja dan (sebisa mungkin) hindari berdebat dengannya.


  1. Tidak Perlu Marah

Pahami jika saat ini kesabaranmu sedang diuji. Jika dia bereaksi negatif sambil terus menyerangmu, kamu tidak perlu melayaninya. Cobalah duduk santai, perlihatkan senyuman, dan peluk dia dengan penuh kasih sayang. 

Jelaskan jika apa yang kamu sampaikan semuanya berasal dari sumber yang kredibel. Jika dia mau menerimanya, maka itu kebaikan untuknya, namun jika dia mau menolak argumenmu, maka katakan, kamu tetap temannya yang terbaik.


  1. Berhati-hati Saat Komunikasi

Sekarang kamu sudah tahu bagaimana sikap dan pandangannya. Jadikan ini sebagai warning agar kamu lebih berhati-hati saat berkomunikasi. Hindari perbincangan yang dapat memicu perdebatan, atau hal-hal yang berpotensi menyakiti ideologinya. 

Saat berkumpul atau bersamanya, kamu bisa bicara tentang topik-topik yang bersifat umum atau mencari topik dimana kamu dan dia punya kesamaan minat, seperti perjalanan wisata, pekerjaan, keluarga, hangout, games dan lainnya. 


  1. Cobalah Untuk Merenung

Menurut Susan Krauss Whitbourne, Profesor Ilmu Psikologi dan Otak di Universitas Massachusetts, orang yang terus menunjukkan kebenarannya akan membuat kamu selalu waspada dan berusaha menganggapnya sebagai sosok anti-kamu. 

Untuk semua yang diyakininya, beberapa mungkin berlawanan dengan fakta, namun siapa tahu dalam hal lainnya dia berada di posisi yang benar. Maka dari itu, penting untuk merenungkan semua yang diucapkannya. 


Bandingkan data-data yang kamu miliki dengan data-data yang dimilikinya. Jika data yang dimilikinya cukup valid, akui itu. Namun jika data-datanya tidak cukup valid, dan pendapatmu yang terkuat, maka abaikan pendapat tersebut. 

Perlu diingat, teman yang selalu merasa benar terkadang bisa jadi teman yang menyenangkan. Kuncinya, cari kesamaan antara kamu dan dirinya. 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url