Diperangi Feminis, Sebenarnya Apa Sih Artinya Male Privilege?

Male Privilege
Male Privilege | Pixabay


Dalam artikel  berjudul Domestic Violence And Male Privilege, Kupferman and Golden Attorneys at Law, menjelaskan male privilege merupakan hak istimewa yang dimiliki pria untuk mengendalikan sebuah hubungan. 

Namun sayang, dalam pembahasan tersebut dijelaskan jika male privilege lebih mengarah kepada tindakan dominasi yang dilakukan oleh pria, dimana kebanyakan hak-hak istimewa tersebut digunakan untuk membenarkan tindakan KDRT. 


Apa itu Male Privilege?

Seperti dijelaskan di atas, male privilege merupakan hak istimewa yang dimiliki pria atas wanita, dimana di dalamnya termasuk hak-hak untuk mengendalikan sebuah hubungan, arah hubungan, hingga keuangan dalam keluarga. 

Hak-hak tersebut berkaitan erat dengan posisi pria yang memainkan peran sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Selain itu, hak istimewa tersebut didapat juga karena peran pria sebagai pencari nafkah dalam keluarga.

Namun sayang, dalam prakteknya male privilege banyak disalahgunakan. Selain ‘membenarkan’ tindak kekerasan dalam rumah tangga, hak istimewa tersebut banyak digunakan untuk mengintimidasi, hingga melanggengkan hubungan toxic. 


Bentuk Penyalahgunaan Male Privilege

Dalam prakteknya, penyalahgunaan male privilege bisa terjadi dalam banyak bentuk. Beberapa diantaranya adalah:

  • Kekerasan finansial, dimana pria dianggap lebih berhak mengendalikan keuangan keluarga, dan lebih bebas mengakses keuangan.

  • Karena dianggap sebagai pimpinan, pria kerap jadi penentu arah konsep rumah tangga, termasuk dalam hal pendidikan anak. 

  • Kekerasan fisik, dimana pria kerap mengintimidasi, dan melakukan kekerasan secara fisik kepada anggota keluarga lainnya, termasuk anak dan istri.

  • Kekerasan verbal, dimana pria melakukan intimidasi secara verbal, dalam bentuk ancaman, memaki, dan lainnya. 

Selain itu, penyalahgunaan male privilege ini bisa terjadi dalam bentuk. Namun secara garis besar, tindakan tersebut merupakan gambaran dari bentuk dominasi pria terhadap wanita dalam sebuah hubungan. 


Dampak Buruk Male Privilege

Dalam kehidupan modern, male privilege lebih banyak diasosiasikan sebagai tindakan negatif yang banyak dilakukan kaum pria dalam sebuah hubungan. Bahan male privilege termasuk sikap yang banyak dikritik oleh para feminis. 

Ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi dari penyalahgunaan male privilege tersebut, diantaranya: 

  • Tidak terpenuhinya hak-hak dasar seorang istri dalam keluarga. 

  • Meningkatkan resiko kekerasan dalam rumah tangga. 

  • Meningkatkan resiko masalah ekonomi dalam keluarga.

  • Hubungan rumah tangga yang kurang harmonis.

  • Ketidakpuasan dalam kehidupan rumah tangga. 

  • Kurang terpenuhinya hak-hak anak, terutama hak-hak yang berkaitan dengan kasih sayang dan pendidikan.

  • Meningkatkan resiko trauma pada pihak-pihak yang diposisikan sebagai korban, dalam hal ini istri dan anak-anak.

Bahkan menurut Digital Content Associate and Staff Writer of Everyday Feminism, Maisha Z. Johnson, menjelaskan jika male privilege dapat memicu beragam penelantaran dalam keluarga, termasuk penelantaran ekonomi dan emosional. 


Bagaimana Cara Mencegahnya?

Solusi terbaik dari male privilege dalam kehidupan rumah tangga adalah, edukasi tentang arah kehidupan rumah tangga yang positif, dimana pria dan wanita punya posisi yang sejajar, meski punya peran yang berbeda. 

Sebagai contoh, dalam hal keuangan keluarga, pria berperan sebagai pencari nafkah, sementara wanita berperan sebagai menteri keuangan yang mengendalikan arah dan konsep keuangan keluarga. 

Jika konsep keseimbangan peran tersebut dijalankan dengan baik, maka kedua belah pihak tidak akan ada yang merasa superior. Dengan begitu, male privilege bisa dimaknai kembali secara positif. Semoga bermanfaat.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url