Kisah Singkat Kenapa Pita Merah jadi Simbol Hari AIDS

Pita Merah jadi Simbol Hari AIDS
Pita Merah jadi Simbol Hari AIDS | Flickr

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS sedunia. Selain kampanye edukasi bahaya penularan virus HIV, peringatan ini banyak digunakan sebagai bentuk dukungan langsung kepada pasien AIDS yang banyak mendapat diskriminasi. 

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan dukungan tersebut, salah satunya dengan menyematkan pita berwarna merah, atau memasang twibbon di foto profil sosial media, seperti Facebook dan lainnya.


Kenapa Simbol Hari AIDS Pita Merah? 

Dilansir dalam BBC, simbol pita merah di setiap peringatan hari AIDS sendiri sebenarnya baru dimulai di tahun 1991. Idenya dimulai dari 12 orang seniman yang sedang duduk santai di galeri PS122 di East Village, New York.

Para seniman yang terdiri dari pelukis, fotografer, pembuat film, hingga perancang kostum tersebut awalnya sedang membahas proyek visual AIDS, dimana mereka sedang fokus dengan kampanye peningkatan kesadaran HIV/AIDS. 

Namun dalam obrolan tersebut terselip sebuah gagasan unik, dimana para seniman mulai memikirkan untuk menghadirkan sebuah simbol khusus sebagai bukti kepedulian mereka terhadap orang-orang hidup dengan AIDS (ODHA).


Tidak hanya itu, mereka pun berharap dengan kehadiran simbol tersebut, masyarakat akan lebih peduli dengan orang-orang yang dengan setia merawat pasien AIDS, atau orang-orang terdekatnya. 

Dalam keterangannya, Allen Frame, salah satu dari 12 seniman menjelaskan jika pihaknya tahu banyak orang yang ingin menunjukkan kepedulian dan memberi dukungan langsung pada pasien AIDS. 

Namun umumnya mereka merasa malu, atau sungkan untuk membahasnya, sehingga butuh cara khusus agar  dukungan tersebut tetap bisa disampaikan, tanpa harus mengeluarkan kata-kata. 

Tidak hanya itu, kehadiran simbol tertentu akan membuat ODHA tidak lagi merasa terisolir, atau malu mengungkapkan jati dirinya. 


Ide Simbol AIDS Pita Merah

Dalam keterangannya, pimpinan pertemuan, Patrick O'Connell, yang juga salah satu dari 12 seniman tersebut menjelaskan jika simbol yang akan dihadirkan harus mudah dibuat, dan mudah direplikasi. 

Alhasil, mereka mulai memotong pita sepanjang 6-7 inci, dan menyelamatkannya di bagian saku depan baju, atau di pundak. Ide ini terinspirasi dari pita kuning yang ditujukan sebagai dukungan bagi militer Amerika Serikat selama Perang Teluk.


Untuk pilihan warna merah sendiri, prosesnya terbilang sangat panjang. Setelah proses eliminasi warna, pada akhirnya mereka mulai mempertimbangkan memilih warna tersebut karena warna tersebut melambangkan gairah, cinta dan hati.

Masih menurut sumber yang sama, perdebatan tentang simbol dan pilihan warna tersebut berjalan selama 2 kali pertemuan, termasuk di dalamnya perdebatan mengenai pesan yang akan ditulis dalam pita tersebut. 

Namun ide tersebut urung terlaksana karena tujuan dari simbol ini hanya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap AIDS, namun harus dengan cara yang lebih lembut, dan menghindari metode-metode gerakan yang agresif.


Menariknya, setelah diresmikan sebagai simbol dari hari AIDS, pada seniman tidak menuntut hak cipta apapun atas karyanya yang luar biasa tersebut. Simbol tersebut murni dijadikan hadiah bagi seluruh komunitas AIDS di seluruh dunia.

Siapa bisa menggunakannya. Mereka hanya perlu menyiapkan pitanya, kemudian peniti untuk mengaitkannya pada baju atau outfit lainnya. Bagaimana, sekarang sudah tahu kan kenapa simbol AIDS dipilih Pita Merah?


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url