5 Suku Misterius di Indonesia Yang Mencuri Perhatian Dunia
![]() |
| Ilustrasi Suku Misterius di Indonesia | Pixabay |
Indonesia merupakan negara besar, dimana didalamnya dihuni oleh penduduk dari berbagai suku bangsa. Meski peradaban sudah modern, namun masih banyak suku misterius di Indonesia yang keberadaannya mengundang sejumlah tanda tanya.
Beberapa suku tersebut masih dianggap mitos karena sulit mendeteksi keberadaan mereka, sedangkan sisanya ada yang sudah terbukti keberadaannya, bahkan mereka sudah mulai berbaur dengan dunia luar.
Berikut suku misterius di Indonesia yang keberadaannya berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk media luar negeri.
Suku Mante di Aceh
Suku Mante merupakan salah satu suku misterius di Indonesia yang hingga kini keberadaanya masih dipertanyakan. Keberadaan suku Mante pertama kali diungkap Arkeolog Universitas Syah Kuala, DR. Husaini Ibrahim, M.A.
Dalam penuturannya, DR. Husaini menceritakan jika Suku Mante termasuk suku bangsa melayu kuno, yang berasal dari Campha, Kamboja. Mereka sudah ada di Aceh sejak 3 ribu tahun sebelum Masehi.
Suku Mante dikenal sangat suka menyendiri di tengah hutan. Awalnya mereka mendiami kawasan hutan di Aceh Besar, kemudian menyebar ke hutan Tangse, Aceh Tengah, Pidie, hingga Geumpang.
Sebelumnya banyak yang beranggapan suku Mante sudah punah, namun beberapa tahun kebelakang banyak video yang membuktikan jika mereka masih eksis.
Suku Polahi di Gorontalo
Suku Polahi merupakan suku misterius di Indonesia yang hingga kini hidup terasing di pedalaman hutan Baliyohuto, Gorontalo. Menurut cerita, Suku Polahi sebenarnya warga Gorontalo yang melarikan diri ke hutan semasa penjajahan Belanda.
Namun setelah Indonesia merdeka, keturunan suku Polahi masih enggan meninggalkan hutan karena menganggap selain dari suku mereka adalah bangsa penindas. Hal inilah yang membuat pemerintah sulit ‘mendekatinya’.
Keterasingan suku Polahi ini membuat mereka tidak terjangkau dengan pendidikan agama, dan sosial. Meski baru-baru ini mereka sudah mulai berpakaian, namun sebelumnya penduduk suku Polahi masih menggunakan cawat dari kulit kayu.
Namun sayang, mereka masih menganut beberapa kebiasaan primitif, salah satunya pernikahan sedarah demi mempertahankan kemurnian keturunannya.
Suku Anak Dalam di Jambi
Suku Anak Dalam atau Suku Kubu, merupakan suku yang mendiami sebagian kecil wilayah Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka dianggap misterius karena masih hidup nomaden, berpindah dari satu hutan ke hutan lainnya.
Suku Kubu sendiri dikabarkan sebagai orang Maalau yang melarikan diri ke hutan Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Namun ada juga cerita yang menyebut suku Kubu ini berasal dari Paguruyuang.
Meski belum punah, namun mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Hal ini tidak lepas dari wilayah hutan yang semakin menipis, sehingga mengancam eksistensi mereka.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya sungai yang sudah tercemar. Padahal mereka sangat bergantung kepada sungai untuk bertahan hidup.
Suku Samin di Jawa Tengah
Suku misterius di Indonesia lainnya yang cukup menarik perhatian adalah, suku Samin, yang merupakan keturunan dari pengikut Samin Surosentiko, yang di masa penjajahan dulu dikenal sebagai penggagas ajaran ‘sedulur sikep’.
Ajaran tersebut merupakan sikap menentang penjajah dengan cara menolak membayar pajak, dan menolak patuh terhadap segala aturannya. Sikap ini sangat merepotkan bagi penjajah, baik di era Belanda maupun Jepang.
Sebelumnya suku Samin memang hidup mengisolasi diri. Namun di era modern ini mereka mulai bersosialisasi, dan kebanyakan tersebar di kawasan Blora, hingga Bojonegoro, atau lebih tepatnya di kawasan pegunungan Kendeng.
Mereka bisa dikenali dari ciri khas utamanya, baju hitam lengan panjang tanpa kerah dan memakai ikat kepala (laki-laki). Untuk wanita, mereka memakai kebaya, dengan bawahan sebatas di bawah tempurung lutut.
Suku Korowai di Papua
Dibandingkan dengan suku-suku lainnya di Indonesia, suku Korowai di Papua merupakan suku yang mendiami wilayah Kaibar, di Papua. Eksistensi mereka pertama kali diketahui oleh misionaris asal Belanda di tahun 1974.
Menariknya, sebelum tahun 70-an, penduduk suku Korowai ini tidak tahu ada suku lainnya di luar kelompok mereka. Hal ini dimungkinkan karena mereka hidup sangat terisolir, dan berada di pedalaman hutan yang sulit dijangkau.
Mereka hidup di rumah-rumah pohon, bahkan mereka bisa membanguh rumah di ketinggian mencapai 50 meter dari permukaan tanah. Rumah mereka pun sangat unik, aman dari kebakaran, maupun hewan liar.
Saat ditemukan, suku Korowai hanya mengenakan pakaian dari dedaunan. Selain itu, suku Korowai dikenal sebagai pemburu yang handal.
