Benarkah Makan Tengah Malam Bikin Gemuk? Ini Faktanya
![]() |
| Makan Tengah Malam Bikin Gemuk | Pixabay |
Banyak orang yang memilih begadang hingga larut malam hanya demi menonton tayangan Piala Dunia 2022. Tidak hanya itu, beberapa orang juga memilih begadang karena tuntutan pekerjaan, dan lainnya.
Saat begadang, terkadang rasa lapar datang menghampiri. Dalam kondisi ini, ada yang memilih makan demi menghindari rasa lapar, ada juga yang memilih menahan rasa lapar karena anggapan makan tengah malam bikin gemuk.
Benarkah Makan Tengah Malam Bikin Gemuk?
Salah satu dampak dari begadang adalah sistem metabolisme yang lambat. Akibatnya, saat tubuhmu terisi dengan kalori, maka kalori tersebut akan menumpuk dalam tubuh dan berubah jadi lemak. Dari sinilah anggapan tersebut muncul.
Selain itu, umumnya orang yang begadang tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Mereka lebih banyak duduk santai dengan setumpuk camilan di tangan, atau hanya sekedar rebahan atau tiduran tanpa bisa memejamkan mata.
Kesalahan lainnya, dengan alasan khawatir masuk angin, banyak juga yang memilih mengkonsumsi makanan berat seperti nasi putih dengan lauknya, nasi goreng, atau makanan tinggi kalori lainnya dalam jumlah banyak
Atau ada juga yang mengkonsumsi junk food, cemilan tinggi kalori, hingga kopi dengan banyak gula tambahan sebagai penangkal rasa kantuk. Parahnya lagi, aktivitas ini terkadang ditemani dengan rokok, bahkan minuman beralkohol.
Kebiasaan-kebiasaan buruk selama begadang inilah yang membuat tubuh jadi lebih mudah ‘bengkak’, apalagi jika dilakukan dalam jangka panjang.
Ini belum termasuk kebiasaan di siang hari setelah begadang semalam suntuk, seperti menghabiskan waktu untuk tidur, malas melakukan aktivitas fisik, atau hal lainnya yang membuat potensi peningkatan berat badan semakin besar.
Agar Makan Tengah Malam Nggak Bikin Gemuk
Dari hal-hal yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan jika makan tengah malam memang bisa bikin gemuk, bahkan berpotensi mendatangkan dampak yang lebih buruk lagi, seperti penurunan produktivitas dan lainnya.
Namun menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2015, potensi efek negatif terkait kebiasaan makan di tengah malam tersebut sangat berkaitan dengan faktor pendukungnya.
Misalnya dalam memilih makanan. Saat kamu memilih cemilan sehat rendah kalori dan padat nutrisi, maka potensi tersebut bisa diredam. Terlebih jika jumlah makanan yang dikonsumsi sangat sedikit, hanya sekedar menahan lapar.
Selain itu, kamu pun bisa mengurangi potensi kenaikan berat badan akibat makan di tengah malam dengan aktif bergerak, misalnya melakukan peregangan, atau aktivitas lainnya yang bisa membakar lebih banyak kalori.
Aktivitas kecil seperti yang disebutkan di atas juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga proses pembakaran kalori jadi lebih efektif.
Hal lainnya yang wajib kamu perhatikan adalah, sebisa mungkin untuk menghindari makanan tinggi natrium. Hal ini sesuai dengan penelitian tahun 2019 yang diterbitkan dalam The American Journal Of Clinical Nutrition.
Dalam penelitian tersebut dijelaskan jika makanan tinggi garam, seperti mie rebus, keripik, dan lainnya, berpotensi besar membuat kamu mengasup lebih banyak kalori, sehingga resiko obesitas akan sulit dihindari.
Jangan Terlalu Sering Begadang
Sesekali kamu boleh begadang, tapi jangan terlalu sering, apalagi jika dijadikan sebagai kebiasaan. Efek sering begadang terhadap kesehatan sangat besar, bahkan bisa memicu munculnya penyakit berbahaya, seperti jantung dan stroke.
Selain itu,sering begadang bisa memicu masalah mental, seperti stres dan meningkatkan risiko depresi. Dalam banyak penelitian, sering begadang berkaitan erat dengan kebiasaan merokok, dan konsumsi minuman beralkohol.
Maka dari itu, mulai sekarang kurangi kebiasaan begadang, termasuk makan di tengah malam. Yuk sayangi tubuh dan kesehatan kita sejak dini!
