Mindful Dating. Kenapa Penting Untuk Generasi Millenial?

Mindful Dating
Mindful Dating | Pixabay


Siapa sih yang mau gagal dalam percintaan? Semua orang yang menjalin hubungan percintaan pasti berharap hubungannya tetap langgeng, menghasilkan banyak keturunan dan bisa hidup rukun sampai tua, hingga kematian memisahkan. 

Untuk mewujudkan itu semua, banyak cara yang bisa kamu tempuh, salah satunya dengan menerapkan mindful dating. Berbeda dengan cara pendekatan lainnya, mindful dating ini dapat meminimalisir mengambil keputusan secara emosional.


Apa itu Mindful Dating?

Mindful dating merupakan teknik pendekatan dimana kamu menggunakan sebagian besar logika untuk menyeleksi calon pasangan, dan hanya sedikit melibatkan perasaan, atau hal-hal yang bersifat emosional. 

Dulu teknik pendekatan ini banyak diadopsi oleh orang yang sudah benar-benar serius ingin membina hubungan, dan orang yang sudah dewasa secara pemikiran. Namun sekarang, banyak anak muda yang mulai mengadopsi trik ini. 

Dalam pelaksanaannya, mindful dating akan membuat proses pendekatan terasa lebih lambat, dan berkaitan langsung dengan kemampuan mengenali value, emosi, dan perilaku saat memilih pasangan, termasuk sikap dalam menghadapi penolakan. 


Kenapa Harus Memilih Mindful Dating?

Mindful dating hanya sebagai cara untuk mendapatkan pasangan yang benar-benar tepat. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan nanti. Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari mindful dating, diantaranya: 

  • Menurunkan resiko kegagalan dalam memilih pasangan. 

  • Menurunkan resiko terjebak dalam hubungan toxic. 

  • Menurunkan resiko depresi ketika mengalami penolakan. 

  • Menurunkan resiko kehilangan saat mengalami ghosting. 

  • Mendatangkan pasangan yang benar-benar tepat.

Intinya, mindful dating akan membuat kamu mendapatkan pasangan yang benar-benar tepat, sesuai kebutuhan, dengan orientasi pada hubungan masa depan. 


Apakah Mengabaikan Faktor Perasaan?

Tentu saja mindful dating masih melibatkan perasaan, namun tidak terlalu dominan. Hal ini berlaku untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kamu dalam menjatuhkan perasaan, termasuk urusan sikap, penampilan, dan lainnya.

Dengan kata lain, selama menjalankan mindful dating kamu tetap harus mempertimbangkan faktor penampilan (termasuk good looking), sikap, atau value dari calon pasangan, namun faktor-faktor tersebut tidak terlalu dominan. 

Selain itu, mindfull dating bukan pula kamu harus menjalani proses pendekatan yang panjang. Memang butuh waktu, tapi ketika semua faktor penilaian menunjukkan nilai positif atau negatif, maka keputusan harus segera diambil.


Yang Perlu Dilakukan Saat Mindful Dating

Menjalankan mindful dating memang cukup sulit dilakukan, apalagi jika selama ini kamu sering mengandalkan perasaan untuk mengambil keputusan. Kuncinya, tetap berusaha untuk ‘sadar’ dalam memandang sebuah hubungan.

Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan selama menjalankan proses mindful dating agar mendapat calon pasangan yang potensial.

  • Kenali perasaanmu, dan pastikan kamu benar-benar mengenali setiap tanda yang ditunjukkan pasangan. Catat sekecil apapun perubahan tersebut.

  • Tetapkan tujuan kencan hanya bertujuan untuk melakukan seleksi. Jadi hindari ‘baper’ sebelum semua penilaian menunjukkan dia layak jadi pasanganmu.

  • Pastikan kamu menerapkan batasan yang jelas. Ini dilakukan untuk menghindari ‘baper’ sebelum seluruh proses penilaian berakhir.

  • Selama menjalankan proses mindful dating, pastikan tidak ada pihak yang terlalu dominan, termasuk dalam penentuan dating budget.

Yang terpenting, pastikan kamu mengenali calon pasangan dengan baik, termasuk keluarga, teman-teman dan kebiasaan yang dilakukannya. Bagian ini harus jadi yang utama, sebelum kamu mengambil keputusan. 

Ingat, mindful dating hanya proses seleksi. Maka dari itu, sadari jika kamu mungkin saja akan gagal, mengalami penolakan, atau bahkan menolak. Semoga bermanfaat.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url