Apa Itu Defisiensi Vitamin D3, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
![]() |
| Makanan Sumber Vitamin D | Pixabay |
Kamu pasti sudah pernah denger jika vitamin D, merupakan salah satu jenis vitamin yang punya peranan penting bagi tubuh, dimana salah satu jenis aktif dari vitamin D sendiri adalah adalah Vitamin D3.
Meski begitu, ternyata banyak orang yang masih belum mencukupi kebutuhan vitamin D3 hariannya, sehingga mereka beresiko mengalami defisiensi vitamin D.
Akibatnya, tubuh beresiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Nah buat kamu yang penasaran tentang vitamin D3, apa ya yang dimaksud dengan defisiensi vitamin D3, simak terus pembahasannya berikut ini.
Apa Itu Defisiensi Vitamin D3?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, vitamin D merupakan senyawa yang penting bagi tubuh. Nggak cuma buat pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin D berperan penting juga buat kekebalan tubuh.
Vitamin D3 sendiri sebenarnya bisa diproduksi sendiri oleh tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari. Selain itu, vitamin D3 juga bisa didapatkan dari makanan, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan lainnya.
Yang dimaksud dengan defisiensi vitamin B3 sendiri merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan vitamin B3. Kondisi ini bisa dialami semua orang, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Kondisi ini lebih sering ditemui pada penderita penyakit yang dapat menghambat penyerapan vitamin D oleh tubuh, seperti:
Penyakit radang usus
Menderita alergi susu atau intoleransi laktosa
Memiliki warna kulit yang lebih gelap.
Berusia lanjut berat
Obesitas atau badan berlebih
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang
Selain itu, defisiensi Vitamin D3 juga kerap terjadi beriringan dengan kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin D, dan kurangnya paparan sinar matahari karena terlalu sering berkegiatan di dalam ruangan.
Akibat Kekurangan Vitamin D3
Salah satu peran utama vitamin D3 adalah, membantu menjaga kesehatan tulang, dengan cara mengoptimalkan penyerapan kalsium. Dari sini dapat disimpulkan jika kekurangan vitamin D3 berdampak langsung pada kesehatan tulang.
Beberapa gangguan terkait kesehatan tulang yang mungkin terjadi adalah,
Tulang jadi rapuh dan mudah keropos
Meningkatkan risiko osteoporosis
Meningkatkan risiko rakitis, atau tulang bengkok pada anak.
Dampak lainnya kekurangan vitamin D3 adalah, penurunan sistem kekebalan tubuh, yang membuat kamu mudah terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi virus, bakteri, jamur dan lainnya.
Hal ini disebabkan karena vitamin D berperanan penting dalam menjaga daya tahan tubuh dengan cara menunjang kerja sel darah putih. Kondisi lain yang lebih serius adalah, meningkatkan resiko diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Gejala Defisiensi Vitamin D3
Kekurangan vitamin D3 termasuk dalam kondisi yang sulit dideteksi secara fisik. Namun bukan tidak bisa. Kamu sebenarnya bisa mengetahui kondisi ini dengan melihat munculnya beberapa gejala khusus, seperti:
Mudah lelah dan lesu
Nyeri tulang,
Nyeri otot dan kram otot
Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
Tapi ingat, jangan terjebak dalam pola self-diagnosis. Untuk memastikan gejala tersebut, segera kunjungi dokter. Untuk memastikannya, biasanya dokter akan menyarankan kamu melakukan pemeriksaan laboratorium.
Cara Mencegah dan Mengatasi Defisiensi Vitamin D3
Kunci utama mencegah defisiensi vitamin D3 adalah, dengan konsumsi makanan yang mengandung vitamin D, seperti konsumsi ikan, daging merah, telur, kacang-kacangan, sayuran, susu dan lainnya.
Jumlah kebutuhan vitamin D harian sendiri berbeda-beda, tergantung usianya.
Bayi, membutuhkan asupan vitamin D sekitar 400 UI
Anak-anak, usia 1-18 tahun, sekitar 600 UI
Orang dewasa, usia 19-64 tahun, sekitar 600-800 UI.
Lansia, usia 65 tahun ke atas, sekitar 800 UI.
Selain itu kamu bisa mulai membiasakan diri berjemur di bawah sinar matahari, sekitar 10-15 menit di pagi atau sore hari. Jika dibutuhkan, konsumsi suplemen vitamin D untuk mempercepat proses penyembuhan. Semoga bermanfaat.
