Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa? Yuk Cari Tahu Jawabannya

Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa
Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa | Pixabay


Dalam waktu dekat ini seluruh umat muslim di dunia akan menjalankan Ibadah puasa Ramadhan. Kewajiban ini sendiri terikat dalam beberapa kondisi, seperti wajib bagi mereka yang sudah mencapai usia baligh. 

Meskipun begitu, ada beberapa kondisi yang membuat kamu diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, dengan catatan harus diganti di bulan lainnya sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan (jumlah batalnya).

Terkait hal ini, ada banyak pembahasan fiqh yang bisa kamu temukan di berbagai sumber-sumber ilmu keagamaan. 


Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa? 

Ini merupakan pertanyaan yang cukup kompleks dan butuh penanganan khusus. Menurut panduan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan yang baik dapat berpuasa selama bulan Ramadhan.

Namun jika terdapat kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes gestasional atau anemia, maka ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Konsultasi dengan dokter juga dianjurkan bagi ibu hamil yang memiliki riwayat komplikasi kehamilan atau riwayat persalinan prematur.

Selain itu, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil yang ingin berpuasa, diantaranya: 

  • Ibu hamil yang berpuasa disarankan untuk makan sahur agar tidak kekurangan energi dan nutrisi selama berpuasa. Pilihlah makanan yang seimbang dan bergizi, seperti karbohidrat kompleks, protein, dan serat.

  • Selama berpuasa, ibu hamil disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga yang intens atau bekerja terlalu lama. Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

  • Ibu hamil yang berpuasa disarankan untuk memperhatikan asupan cairan yang cukup, agar tidak mengalami dehidrasi. Minumlah air putih secara teratur, terutama saat berbuka puasa dan saat makan sahur.

  • Pilihlah makanan yang bergizi dan seimbang saat berbuka puasa, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan yang terlalu pedas atau terlalu berlemak.

  • Jika ibu hamil mengalami mual, pusing, sakit kepala, atau tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan selama berpuasa, segera berkonsultasi dengan dokter atau berbuka puasa untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin akan menyarankan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan demi menjaga kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar bisa memutuskan apakah aman atau tidak untuk berpuasa selama bulan Ramadhan.


Bagaimana Pandangan Syariat?

Dalam pandangan syariat Islam, puasa bagi ibu hamil tidak diwajibkan jika kondisi kesehatannya tidak memungkinkan atau dapat membahayakan kesehatan ibu atau janin. Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 185, disebutkan bahwa Allah tidak menghendaki kesulitan bagi umat-Nya.

Seperti disebutkan di atas, kehamilan merupakan kondisi khusus dan ini berlaku juga bagi mereka yang sedang sakit atau sedang melakukan perjalanan jauh. Mereka pada umumnya untuk tidak berpuasa, dengan ketentuan digantikan di kemudian hari.

Dalam kasus Ibu hamil, batalnya puasa karena kehamilan bisa diganti setelah melahirkan. Umumnya ini dilakukan setelah Ibu selesai menyusui atau ketika bayi sudah mulai mengkonsumsi MP-ASI (usia 6 bulan)

Namun, jika kondisi kesehatan ibu hamil memungkinkan untuk berpuasa, maka puasa tetap diwajibkan bagi ibu hamil. Tentu saja selama berpuasa, ibu hamil harus memperhatikan asupan nutrisi yang cukup agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga. 

Seperti disebutkan di atas, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli agama untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil dan memutuskan apakah aman atau tidak untuk berpuasa selama bulan Ramadhan. Semoga membantu.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url