5 Masalah Kesehatan Mental di Era Digital Yang Wajib Diwaspadai

Masalah Kesehatan Mental di Era Digital
Masalah Kesehatan Mental di Era Digital | Pixabay


Kesehatan mental jadi topik yang makin penting di era digital. Teknologi memberi kemudahan dan kenyamanan dalam berbagai aspek kehidupan. Tapi sebaliknya, penggunaan teknologi berlebihan juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. 

Dampak buruk ini bisa terjadi di segala usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Maka dari itu, penting untuk memahami dan mengetahui cara menjaga kesehatan mental di era digital ini, seperti kecanduan media sosial dan lainnya. 

Beberapa beberapa masalah yang terkait dengan kesehatan mental di era digital.


  1. Kecanduan Media Sosial

Kecanduan media sosial atau social media addiction merupakan kondisi dimana seseorang merasa tidak bisa lepas dari penggunaan media sosial. Kondisi ini bahkan bisa mengganggu keseimbangan hidup di dunia nyata. 

Kecanduan media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, seperti menimbulkan perasaan cemas, depresi, kesepian, dan stress. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan kecanduan media sosial.

  • Adanya tekanan sosial.

  • Rasa ingin tahu terhadap kehidupan orang lain. 

  • Adanya perasaan ketergantungan terhadap likes dan komentar.

  • Penggunaan media sosial sebagai bentuk pelarian atau pengalihan perhatian dari masalah yang dihadapi. 

Untuk mencegah kecanduan media sosial, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti membatasi penggunaan media sosial, diantaranya: 

  • Memilih konten yang positif dan relevan. 

  • Menghindari perbandingan diri dengan orang lain di media sosial. 

  • Menetapkan jadwal penggunaan media sosial yang sehat, dan fokus pada interaksi sosial yang lebih nyata dan bermakna. 

Selain itu, jika kecanduan media sosial sudah sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, sebaiknya segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.


  1. Tekanan Untuk Selalu Online

Tekanan untuk selalu online adalah masalah umum yang dihadapi banyak orang di era digital saat ini. Dengan mudahnya akses ke internet dan media sosial, masyarakat sering merasa perlu untuk selalu terhubung dengan dunia maya. 

Menurut American Psychological Association, tekanan untuk selalu online dapat menyebabkan tekanan mental yang signifikan, seperti kecemasan dan perasaan kewalahan, terutama jika terjebak dalam lingkaran informasi yang tidak produktif. 


  1. Kurangnya Interaksi Sosial

Seiring dengan makin canggihnya teknologi, banyak orang yang memilih berinteraksi lewat media sosial atau pesan instan, ketimbang bicara langsung dengan orang yang ada di sekitarnya, terutama keluarga inti seperti pasangan, adik, kakak dan lainnya. 

Hal ini bisa mengakibatkan isolasi sosial dan kesepian yang berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan stres. Selain itu, makin sering berinteraksi melalui media sosial bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap perasaan kurang percaya diri, kesepian, dan merasa tidak dihargai. 

Maka dari itu, sangat penting untuk tetap menjaga interaksi sosial secara langsung, terutama dengan orang-orang disekitar kita.


  1. Kurang Tidur

Kurang tidur dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, terutama di era digital yang serba cepat dan sibuk. Teknologi dan media sosial yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja, sering membuat seseorang terus terjaga hingga larut malam. 

Hal ini tentu mempersulit seseorang untuk memenuhi kebutuhan tidur yang cukup. Padahal seperti kita ketahui, kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. 

Kurangnya waktu tidur juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan memperhatikan hal-hal yang penting.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sleep tahun 2017, menunjukkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami gejala depresi dan kecemasan. 

Maka dari itu, sangat penting bagi seseorang untuk memprioritaskan waktu tidur yang cukup agar dapat menjaga kesehatan mentalnya di era digital yang penuh tekanan dan kecanduan media sosial.


  1. Perubahan Pola Pikir

Perubahan pola pikir juga bisa menjadi dampak negatif dari penggunaan teknologi digital yang berlebihan. Terlalu sering menggunakan teknologi digital, terutama media sosial, dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan merespon lingkungan. 

Misalnya, seseorang dapat mengalami perubahan dalam kemampuan konsentrasi, memori, dan fokus karena terlalu sering terganggu oleh notifikasi dan informasi yang muncul di perangkat digital mereka.

Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi mood, memperburuk gejala depresi dan kecemasan. 

Selain itu, adanya tekanan untuk memperlihatkan diri yang sempurna dan terus-menerus menampilkan gambaran diri yang ideal di media sosial juga dapat memperburuk perasaan tidak percaya diri dan stres.

Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana penggunaan teknologi digital dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan merespon lingkungan sekitar. 

Kita perlu mengembangkan kesadaran diri yang lebih tinggi tentang pola pikir dan emosi kita saat menggunakan teknologi digital, serta menyeimbangkan penggunaan media sosial dengan interaksi sosial dan waktu istirahat yang cukup.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url