Sering Marah-marah Nggak Jelas? Hati-hati Masalah Kesehatan Mental!

Masalah Kesehatan Mental
Masalah Kesehatan Mental | Pixabay


Setiap manusia pasti pernah merasakan marah. Perasaan tersebut merupakan hal yang wajar sebagai ungkapan rasa kecewa saat kepercayaan atau apa yang kita anggap berharga, disakiti atau diganggu oleh orang lain.

Selama masih terkendali, marah masih dianggap sebagai hal yang normal. Tapi hati-hati, ada juga lho perasaan marah yang sangat berbahaya, bahkan masuk dalam kategori gangguan mental. Kondisi ini dikenal sebagai agitasi


Apa itu agitasi?

Agitasi merupakan perasaan marah, jengkel, dan mudah tersinggung. Kondisi ini umumnya oleh tekanan atau situasi tertentu yang terjadi dalam kehidupan, seperti lingkungan keluarga yang kurang harmonis, tekanan pekerjaan, dan lainnya.

Dalam kondisi tertentu, rasa marah yang berkaitan dengan agitasi ini bisa muncul tanpa sebab yang jelas. Inilah yang disebut sebagai kondisi berbahaya, dan masuk dalam kategori masalah kesehatan mental.

Dalam kondisi tertentu, agitasi juga bisa muncul dengan gejala tambahan, seperti:

  • Berkata kasar. 

  • Berperilaku agresif.

  • Cenderung melakukan kekerasan. 

Agitasi juga kerap diiringi dengan gerakan yang tidak biasa, seperti terlihat mengepalkan tangan seolah ingin memukul, menjambak, mondar-mandir nggak jelas, atau gerakan lainnya yang terasosiasi pada rasa kecewa dan kemarahan. 

Tanda-tanda tersebut bisa datang tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas. Bisa jadi agitasi juga muncul dalam hitungan detik, menit hingga jam. Bahkan dalam kasus yang cukup parah, agitasi bisa bertahan hingga hitungan minggu, bahkan bulan.


Penyebab Agitasi

Agitasi merupakan salah satu masalah mental yang jarang disadari. Umumnya agitasi dikaitkan dengan faktor tekanan hidup, terutama stres karena pekerjaan, hubungan sosial yang buruk, keluarga tidak harmonis dan lainnya. 

Namun selain faktor stres atau tekanan hidup berkepanjangan, agitasi juga bisa terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya:

  • Ketidakseimbangan hormon, seperti hormon tiroid.

  • Masalah keterampilan sosial yang dialami penderita autisme.

  • Halusinasi, dan delusi yang berkaitan dengan skizofrenia.

  • Gangguan kecemasan, bipolar disorder dan depresi.

  • Kecanduan zat tertentu, seperti alkohol, nikotin dan lainnya.

  • Reaksi alergi, atau nyeri di bagian tubuh tertentu.

  • Konsumsi kafein berlebihan.

  • Konsumsi obat-obatan terlarang.

  • Kondisi tertentu yang berpengaruh pada sistem saraf pusat, seperti penyakit alzheimer, demensia, tumor otak, dan lainnya. 

Aitasi bisa juga muncul saat seseorang sedang menjalani terapi kecanduan tertentu, seperti seseorang sedang berusaha berhenti dari kecanduan rokok, namun yang dipilih adalah langsung berhenti, tanpa dilakukan secara bertahap. 

Jika kamu belakangan ini merasa sering marah tanpa sebab, stres berkepanjangan, atau sangat ingin menumpahkan kekesalan dengan aksi kekerasan, sebaiknya segera hubungi psikolog untuk pemeriksaan lebih lanjut.


Cara Mengobati Agitasi

Agitasi merupakan kondisi mental yang tergolong sangat rumit, namun masih dalam kategori mudah diatasi. Umumnya terapis akan memberikan terapi pengobatan sesuai dengan penyebab utamanya.

Misalnya, agitasi akibat gangguan kecemasan, depresi, bipolar, dan sejenisnya, akan diatasi dengan psikoterapi, konsumsi obat-obatan antidepresan, hingga terapi cognitive behavioral therapy (CBT).

Sedangkan untuk agitasi yang bersifat ringan, seperti disebabkan karena stres dan lainnya, umumnya masih bisa dikendalikan dengan terapi tertentu, seperti meditasi, yoga, teknik pernapasan, dan lainnya. Semoga membantu.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url