Apakah Aplikasi Kencan Online Efektif Buat Cari Pasangan?

Aplikasi Kencan Online
Aplikasi Kencan Online | Pixabay


Terlalu sibuk dengan aktivitas harian, banyak orang yang memilih dating app atau aplikasi kencan online sebagai alternatif mencari pasangan. Aplikasi-aplikasi tersebut menjadi sangat populer, terutama di kalangan millenial dan Gen Z.

Berdasarkan riset yang dilakukan Mozillion, sejak Oktober 2021 hingga Maret 2022, aplikasi kencan online telah dicari oleh lebih dari 450 ribu pengguna mesin pencari atau search engine populer, seperti Google dan Bing.

Sementara itu, riset yang dilakukan Business of Apps menyebutkan jika kalangan millenial dan gen Z menghabiskan sekitar 16 persen waktunya di dunia maya hanya untuk nongkrong di aplikasi kencan online.


Apakah Aplikasi Kencan Online Efektif?

Dari segi keamanan, sebenarnya aplikasi kencan online, seperti Tinder, Bumble, TanTan, OkCupid, Badoo dan lainnya, didesain dengan sistem keamanan yang cukup tinggi, dengan verifikasi data yang cukup ketat. 

Secara teknis, aplikasi-aplikasi tersebut pun terbilang mudah digunakan. Kamu hanya perlu melihat profil anggota aplikasi tersebut, kemudian swipe right jika merasa cocok, dan swipe left jika merasa tidak cocok.

Namun sayang, riset yang berjudul Reciprocal Self-disclosure and Rejection Strategies on Bumble dan dipublikasikan dalam Sage Journals menemukan fakta sebaliknya, ternyata efektivitas aplikasi ini kurang optimal. 

Meski kamu dan calon pasangan sudah match atau cocok dan sama-sama tertarik, bahkan lebih jauh lagi, sudah saling berkomunikasi, namun faktanya kecocokan tersebut tidak lantas membuat hubungan berlanjut ke pertemuan. 

Penelitian tersebut mengungkap jika mayoritas calon pasangan tidak berlanjut ke pertemuan, bahkan kebanyakannya berakhir dengan kasus ghosting

Dampak dari di-ghosting cukup fatal lho, bahkan bisa menyebabkan seseorang kembali mempertanyakan value diri, merasa insecure, hingga kehilangan kepercayaan diri. Yang lebih parah, merasa tidak pantas untuk dicintai. 

Tidak hanya itu, penelitian yang sama mengungkap jika rata-rata pengguna aplikasi kencan online sangat rentan mengalami stres, sakit hati, dan merasa tidak aman.


Hati-hati Dating Apps Burnout!

Bukan hanya ghosting, beresiko stres dan merasa tidak aman, ternyata penggunaan aplikasi kencan online juga bisa menyebabkan seseorang merasa jenuh atau kelelahan secara mental yang dikenal dengan istilah Dating Apps Burnout.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan timbulnya dating apps burnout, diantaranya: 

  • Komunikasi yang terlalu mendasar, atau tidak terlalu mendalam.

  • Tidak menemukan kecocokan, seperti dalam hal hobi, humor dan lainnya.

  • Putus asa karena tidak bertemu calon pasangan yang sesuai ekspektasi 

  • Perasaan cinta yang tidak terbalas

  • Merasa rendah diri

Jika tidak dikelola dengan baik, dating apps burnout ini beresiko menyebabkan seseorang mengalami gangguan di kehidupan nyata, seperti kehilangan fokus, hubungan yang buruk dengan lingkungan, dan lainnya. 

Bukan hanya secara mental, dating apps burnout juga menyebabkan dampak buruk pada fisik, seperti penurunan kualitas kesehatan, obesitas, sulit tidur, dan lainnya. 

Kesimpulannya, penggunaan aplikasi kencan online punya dua sisi yang harus dipahami. Di satu sisi, aplikasi ini dapat memberi kemudahan buat kamu yang serius ingin mencari pasangan, tanpa harus menghabiskan waktu di luar ruangan. 

Namun disisi lain, kamu juga harus waspada dengan sejumlah dampak buruknya, termasuk resiko kejahatan, seperti penipuan, penculikan, pemerkosaan, human trafficking dan lainnya, yang bisa saja mencintai kamu. So, berhati-hatilah!



 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url