Dialami Ibu Negara Iriana Jokowi, Apa Itu Body Shaming?
![]() |
| Pengertian Body Shaming | Image: Pixabay |
Kamis sore (17/11) kemarin, nama Ibu Negara Indonesia, Iriana Jokowi mendadak jadi trending topic pertama di Twitter. Hal ini disebabkan karena komentar yang berbau body shaming yang dilontarkan pemilik akun @KoprofilJati.
Dalam akun Twitternya, @KoprofilJati mengunggah foto Ibu Negara Indonesia tersebut bersama istri Presiden Korea Selatan, Kim Keon Hee.
Yang jadi masalah, sang pemilik akun menyematkan caption yang seolah-olah menempatkan Ibu Iriana Jokowi sebagai pembantunya Kim Keon Hee. Sontak saja netizen pun geram, dan mengutuk unggahan tersebut.
Apa Itu Body Shaming?
Body shaming merupakan istilah yang merujuk kepada perilaku mengomentari atau mengkritik bentuk tubuh atau kondisi fisik seseorang dengan cara negatif, seperti mengejek kurus, gendut, tinggi, pendek, hitam, jelek dan lainnya.
Body shaming sendiri termasuk dalam perilaku bullying secara verbal, dimana orang yang mendapatkan perlakukan tersebut berpotensi mengalami tekanan psikis, bahkan bisa membuatnya menarik diri dari lingkungan.
Masalah body shaming ini bisa menimpa siapa saja, dengan pelakunya yang bisa datang dari kalangan mana saja, bahkan orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, sanak saudara, rekan kerja, dan lainnya.
Seberapa Umum Body Shaming?
Tentu saja body shaming merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan, baik secara norma hukum, adat, masyarakat, dan agama. Bahkan bisa masuk dalam kategori penghinaan dan tindakan yang tidak menyenangkan.
Banyak pakar menilai jika body shaming merupakan masalah klasik, dan akan terus ada jika orang-orang hanya menerapkan standar cantik dan tampan dari penampilan fisik saja, seperti dari kulit cerah mulus tanpa jerawat dan tubuh yang ramping.
Menurut penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Medicine, orang yang mengalami body shaming beresiko mengalami beberapa kondisi negatif, termasuk menjadi sangat pendiam dan depresi.
Bahaya Body Shaming Pada Kesehatan Mental
Body shaming merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Bahkan komentar yang menyerang bentuk fisik seseorang tersebut bisa mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang, diantaranya:
Depresi
Komentar negatif terkait bentuk tubuh seseorang beresiko menyebabkan korbannya mengalami depresi. Resiko ini cenderung meningkat jika body shaming menimpa anak muda, atau mereka yang baru memasuki usia pra-remaja.
Dalam kondisi yang sangat parah, body shaming bahkan bisa menyebabkan seseorang terdorong untuk menyakiti diri sendiri, terobsesi melakukan perubahan bentuk tubuh secara radikal (operasi plastik dan lainnya), hingga bunuh diri.
Gangguan Makan
Body shaming bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan akut, bahkan berisiko memicu bulimia hingga anoreksia. Umumnya masalah ini akan menimpa seseorang yang sering mendapat ejekan gendut, atau kurus.
Masalah ini pun bisa memicu seseorang menjalani pola makan yang tidak sehat, bahkan rela melakukan tindakan-tindakan nekat, seperti melakukan diet ekstrim, konsumsi obat-obatan tertentu secara berlebih, dan lainnya.
Memicu Gangguan Kecemasan
Orang yang mengalami body shaming akan berusaha melakukan upaya-upaya ekstrim untuk mengubah bentuk tubuhnya. Contohnya, orang yang diejek gendut akan berupaya menurunkan berat badannya secara cepat dengan diet ekstrim.
Jika berhasil, dia akan berusaha keras mempertahankannya, dan cenderung panik saat mendapati berat badannya naik. Jika gagal, dia akan cenderung mengisolasi diri, dan menganggap dirinya tidak berharga.
Cara Menghentikan Body Shaming
Body shaming merupakan salah satu bentuk bullying, bahkan penghinaan ekstrim yang bisa menimpa siapa saja. Bukan hanya korban, kamu pun bisa saja menjadi pelaku dari tindakan negatif tersebut.
Untuk menghentikan body shaming, baik sebagai pelaku maupun korban, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, diantaranya.
Kamu harus sadar jika manusia tidak ada yang sempurna. Semuanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sebagai manusia, kamu harus belajar untuk memandang seseorang dari kelebihannya, dan ‘memaafkan’ kekurangannya.
Belajarlah untuk jadi pribadi yang baik. Bukan untuk orang lain, tapi untuk dirimu sendiri. Sebagai bentuk menghargai diri sendiri.
Sibuk memperbaiki diri sendiri, dan jangan pernah pedulikan komentar orang lain. Ingatlah, akan selalu ada orang yang mencintaimu dengan tulus.
Ingat, body shaming bisa dialami siapa saja dan bersifat sangat liar. Bahkan sekelas Ibu Negara Indonesia, seperti Ibu Iriana Jokowi. Jadi mulai sekarang, yuk kita hentikan body shaming.
