Cepat Pulih Dari Stroke Dengan Metode Terapi

Berdasarkan data yang didapat dari WHO setiap tahun setidaknya 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan penyakit lain. Bahkan sekitar 5 juta diantaranya menderita kelumpuhan secara permanen.
Masih dalam data yang sama, kawasan Asia tenggara pada tahun 2010 setidaknya terdapat 4,4 juta orang yang mengalami stroke (WHO, 2010). Dan diprediksi angka kematian melonjak menjadi 7,6 juta orang pada tahun 2020.
Berdasarkan data tersebut, bisa kita tarik kesimpulan bahwa stroke merupakan penyakit yang berbahaya dan banyak ditakuti oleh masyarakat. Saya sendiri bukanlah memang orang yang berkecimpung di dunia medis, akan tetapi saya banyak mendapatkan pengalaman mengenai penyakit ini.
Banyak dari teman maupun rekan kerja yang orang tuanya mengidap penyakit ini. Stroke memang memiliki potensi didera oleh orang lanjut usia karena faktor makanan yang dikonsumsi saat masih muda, kurang menerapkan pola hidup sehat dan olahraga secara rutin.
Berdasarkan referensi data dan literatur yang saya baca dari Riskesdas tahun 2018, setidaknya ½ juta warga Indonesia terjangkit penyakit ini [lihat berkasnya disini: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf]. Sedangkan secara global penyakit ini menempati posisi nomor 3 kategori penyakit yang paling banyak membunuh orang-orang di seluruh dunia. Yang lebih mencengangkan lagi, hasil riset ternyata menyatakan bahwa 1 dari 4 orang di dunia terserang penyakit stroke, baik yang ringan, sedang maupun lanjut.
Penyakit ini memang memiliki sejarah yang kelam dan tak kalah menakutkan dari penyakit jantung yang memiliki julukan the silent killer. Sementara banyak riwayat penderita yang mengalami kelumpuhan dan juga membuat kurangnya kemampuan fungsi tubuh, sehingga tidak dapat di fungsikan seperti semula karena stroke.
Bagi penderita stroke, layanan terapi bisa menjadi salah satu metode yang bagus. Bahkan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi secara medis. Meskipun saat ini terapi tak hanya bisa dilakukan secara langsung di rumah sakit karena faktor situasi pandemi seperti sekarang, Anda bisa juga menggunakan layanan fisioterapi secara online.
Setidaknya puluhan penyedia layanan seperti ini yang bisa Anda akses secara online di Indonesia seperti Mynurz, Medicall, Homecare24, Aido Health dan masih banyak lagi lainnya.
Berdasarkan situs layanan perawat terapi stroke di Jakarta yang bisa datang ke rumah aido health, setidaknya ada empat jenis terapi stroke yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan kebutuha. Diantaranya sebagai berikut:
1. Terapi fisik
Untuk jenis terapi pertama adalah terapi fisik yang merupakan terapi untuk dapat memperkuat otot tubuh dan juga dapat melatih penderita stroke untuk dapat kembali beraktivitas seperti semula. Jenis terapi ini juga dikenal sebagai fisioterapi yang bisa didapatkan di rumah sakit, klinik, bahkan juga dapat untuk memanggil fisioterapi yang datang ke rumah.
Anda bisa memanfaatkan aplikasi seperti Aido yang menawarkan terapis fisik untuk datang ke rumah dan menawarkan layanan dan kemampuan yang dimilikinya untuk penderita stroke di rumah. Layanan terapi fisik dari fisioterapis ini akan sangat membantu untuk melakukan evaluasi fisik yang dipunyai oleh pasien sehingga lambat laun akan dapat mendukung pemulihan pasien dari gangguan pergerakan tubuh yang dialami pasca stroke.
Sehingga dengan melakukan terapi fisik secara rutin akan dapat untuk melakukan koordinasi gerakan tubuh yang dapat lebih baik sehingga dapat menjalankan aktivitas fisik seperti sebelum terkena stroke.
2. Terapi bicara
Untuk jenis terapi selanjutnya adalah terapi bicara atau terapis bahasa. Jenis layanan fisioterapi ini bisa Anda pilih bagi penderita yang telah kehilangan kemampuan untuk bicara ataupun juga ketika berkurangnya kemampuan bicara yang dimiliki. Sehingga bagi penderita yang tidak dapat untuk menyelesaikan kalimat dan tidak bisa menggunakan kata yang tepat maka akan dapat dilatih dengan terapi bicara dan bahasa untuk dapat memilih kata yang tepat.
Terapi ini akan dapat membantu penderitanya untuk dapat lebih jelas dan runtut untuk menyusun kalimat ketika berbicara. Sedangkan untuk yang mengalami gangguan bicara parah dapat untuk menggunakan cara lainnya untuk berkomunikasi kepada orang lain.
3. Terapi okupasi
Terapi ketiga yang dapat dipunyai dan digunakan untuk pasien stroke adalah terapi okupasi. Terapi ini merupakan rehabilitas untuk dapat membuat pasien mengembangkan dan juga membangun ketrampilan untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga hal tersebut akan sangat berguna untuk kehidupan pasien. Terapi ini akan dapat membantu misalnya untuk dapat mengancingkan baju, menggosok gigi, dan juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan penalaran dari pasien stroke.
4. Terapi psikologi
Jenis terapi terakhir yang juga sangat dibutuhkan oleh pasien stroke adalah terapi psikologi. Terapi ini pada umumnya diberikan pertama kali untuk pasien yang menderita stroke. Dimana pada tahap awal tentu saja pasien akan mengalami masalah psikologis yang membuatnya mengalami mood swing hingga depresi.
Hal tersebut dapat dibantu dengan melakukan terapi psikologi atau terapi rekreasi yang dapat untuk membantunya untuk mencintai kembali apapun yang dahulu menjadi hobi atau hal yang dapat membuatnya bersemangat.
Selain berbagai layanan terapi stroke seperti di atas, ada juga layanan alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk perkembangan pasien stroke agar lebih baik. Dimana untuk beberapa layanan alternatif tersebut adalah:
- Akupuntur yang menggunakan jarum untuk dapat mengurangi rasa sakit dan juga berbagai masalah kesehatan selepas stroke.
- Pijat yang dapat untuk membantu memperbaiki suasana hati hingga membuat pikiran lebih santai.
- Yoga dapat untuk melakukan olah napas yang membuat rileks
- Menggunakan aroma terapi.